Eksplorasi Konsep Dalam Mengembangkan Pemodelan Sistem  

Mempresentasikan sebuah objek realita atau nyata secara umum disebut sebagai pemodelan sistem. Hal tersebut agar bisa dimengerti oleh mereka yang berkepentingan untuk menyamakan seperangkat bagan, grafis dan matematika. 

Menurut Grady Booch, James Rumbaugh dan Ivar Jacobson Prinsip dari Pemodelan adalah:

  1. Memilih model apa yang di gunakan, bagaimana masalahnya dan bagaimana juga dengan solusinya.
  2. Setiap Model dapat dinyatakan dalam tingkatan yang berbeda
  3. Model yang terbaik adalah yang berhubungan dengan realitas.
  4. Tidak pernah ada model tunggal yang cukup baik, setiap system yang baik memilik serangkaian model kecil yang independen.


Prinsip pemodelan sistem tidak terlalu menitik beratkan kepada bentuk model apa untuk merancang sebuah sitem, bentuk model ini bebas, bisa menggunakan bentuk apa saja, sesuai dengan keinginan kita, contohnya bisa berupa narasi, prototype, maupun gambar, yang terpenting adalah harus mampu merepresentasikan visualisasi bentuk sistem yang diinginkan oleh user, karena sistem akhir yagn dibuat bagi user akan diturunkan dari hasil model tersebut.

Jenis pemodelan Sistem Informasi  

Dalam pengembangan sistem informasi harus ada kesamaan pandang mengenai konsep objek yang merujuk pada keseragaman. Dimana nantinya pengembangan ini akan berevolusi dan berkembang menjadi pemodelan teknologi dan metodologi yang sangat relevan. Pendekatan objek ini lebih dikenal dengan nama Unified Modeling Language.  Dengan adanya keuntungan teknik modeling akan menciptakan sebuah representasi logis yang bisa diverifikasi. 

Contoh untuk menguji diagram untuk prosedur bisnis dengan memakai jalur imajinasi dan mental.  Semua proses tersebut digunakan agar memunculkan output yang dibutuhkan. Inilah beberapa jenis pemodelan tersebut, yaitu: 

Pemodelan Bisnis  

Modeling yang telah lulus uji representasi akan melahirkan pemodelan bisnis. Namun, sebelum menjalankan pemodelan, maka harus menjalankan sistem informasi. Dimana prosedurnya lebih mengedepankan kinerja dan aspek bisnis agar lebih meningkatkan. Itulah mengapa sebuah bisnis harus jelas dalam menjalankan sebuah sistem.  

Apalagi yang berhubungan dengan sistem informasi yang biasa disebut dengan bisnis murni. Bisnis tersebut bertujuan untuk bisa menjembatani bagi para pengguna dibidang bisnis serta teknologi. Bila bisnis yang sudah dijalankan sesuai dengan sistemnya, maka akan Berhasil dan melejit. 

Tentunya hasil akhirnya akan menghasilkan sebuah artefak seperti: 

  • Activity diagram. 
  • End to end business processes. 
  • Action narratives. 
  • Business process diagram. 

Pemodelan Aplikasi  

Teknik modeling adalah sebuah sistem yang berhubungan dengan bisnis. Dengan demikian, dapat menentukan model bisnis yang akan dijalankan. Hal ini demi bisa memunculkan sebuah aplikasi yang diperlukan dalam bisnis tersebut.  

Alur bisnis pada intinya sangat berhubungan erat dengan pandangan eksternal. Pastinya akan melibatkan para pengguna untuk bisa berinteraksi menggunakan aplikasi. Pemodelan aplikasi ini menampilkan adanya suasana dan bisnis abstraksi yang tercerminkan pada aplikasi. 

Pembahasannya pun akan selalu berkaitan dengan fungsional dan non fungsional. Dengan adanya pembahasan tersebut akan memudahkan pengguna bisnis dalam teknologi implementasi. 

Untuk artefak yang dihasilkan dalam pemodelan aplikasi, yaitu: 

  • Scenarios  
  • Business objects. 
  • User interface model(dialog dan prototype. 

Pemodelan Sistem Operasional  

Pemodelan ini selalu berkaitan dengan teknologi yang mana menjembatani bangunan sistem operasional. Ini digunakan untuk menerjemahkan model aplikasi agar lebih spesifik dan mengetahui bagian yang sudah tercipta. Sebagai contoh yang berhubungan dengan layanan middleware, konstruksi yang lebih dikhususkan pada pemrograman dan model data. 

Dengan menggunakan sistem tersebut maka akan bisa berinteraksi dalam mendukung kegiatan eksternal. Modern ini mensyaratkan tentang non fungsional seperti kinerja, platform, throughput dan skalabilitas. 

Pembahasannya harus berisi hal tersebut agar bisa digunakan di bidang internal teknologi yang akan menghasilkan artefak, yaitu: 

  • Screen specifications. 
  • Data entry validation rileks. 
  • Navigation. 
  • Front end components. 
  • Application server components. 
  • Data model 
  • Data access components. 

Artefak yang dihasilkan akan melahirkan tiga jenis pemodelan untuk mengoperasikan sebuah bisnis. Sebab dalam menjalankan bisnis tidak hanya mengetahui cara dalam menjalankannya. Namun, perlu adanya pertimbangan untuk bisa mengoperasikan semua sistem agar bermanfaat. 

Salah satunya dengan mengenalkan adanya sistem informasi dalam setiap kegiatan usaha. Sebagai contoh dalam pemodelan aplikasi perlu memunculkan layar, metafora serta abstraksi. Aplikasi tersebut nantinya akan digunakan oleh pengguna sebagai alat dalam intuitif dan efektif untuk prosedur kerja. 

Hal tersebut demi melancarkan proses kerja mereka agar tidak terhambat. Dimana pemodelan tersebut telah menghasilkan sebuah perangkat lunak yang sangat kolektif. Sebuah perangkat lunak yang sangat dibutuhkan agar bisa memenuhi fungsional aplikasi. Namun, harus terdapat adanya syarat non fungsional. 

Pemodelan sistem  selalu berkaitan dengan teknologi informasi. Tentunya semua pembahasan tersebut bisa didapatkan bila anda berada di Telkom university di mana sebuah kampus yang cukup terkemuka di Indonesia. 

Referensi

https://balajakh.blogspot.com/p/blog-page_10.html

Penulis : Nisa Amalia Putri I.S

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *