Tantangan yang dihadapi guru PGTK saat ini adalah peserta didik yang termasuk dalam generasi Alpha, telah hidup berdampingan dengan teknologi dan berinteraksi dengan gadget sejak dini, sehingga tergolong sebagai digital native. Pemanfaatan media pembelajaran berbasis digital melalui e-learning memberikan tantangan sendiri pada siswa maupun guru. Salah satu tantangan yang dihadapi guru adalah membiasakan diri dengan teknologi yang ada saat ini dan memanfaatkannya sebagai bagian dari media pembelajaran yang digunakan dalam mentransfer ilmu pada siswa didiknya. Di sisi lain, para guru belum sepenuhnya terampil dapat menggunakan teknologi sebagai salah satu alat bantu media ajar.
Tim pengabdian masyarakat dari Fakultas Rekayasa Industri Universitas Telkom (terdiri dari dosen Litasari Widyastuti Suwarsono, Fida Nirmala Nugraha, dan Atya Nur Aisha, serta mahasiswa Tel-U Fahrul dan Salsabila), telah mengadakan kegiatan peningkatan pengetahuan guru PGTK sebelumnya melalui workshop tentang Generasi Alpha. Untuk menunjang program pengembangan keterampilan dan pengetahuan Guru di era Digital, kami mengadakan kegiatan workshop lanjutan dengan judul “Workshop Proyek ‘D’ Perancangan Program Pembelajaran berbasis Digital”. Dalam kegiatan ini dilakukan pemberian materi mengenai bagaimana merancang program pembelajaran yang tepat sesuai dengan arahan untuk implementasi program Merdeka Belajar. Selain itu dilakukan pula pemberian pendampingan pada guru-guru PGTK Kecamatan Arcamanik khususnya terkait penggunaan teknologi Canva dalam membuat proyek bahan ajar.
Kegiatan workshop dilakukan secara offline pada tanggal 17 Januari 2023, dengan dihadiri oleh 47 peserta guru PGTK Kecamatan Arcamanik, yang bertempat di Aula Kantor Kecamatan Arcamanik, Jl. Cisaranten Kulon. Kegiatan diselenggarakan dalam dua bagian, yaitu (1) pemaparan materi, serta (2) diskusi kelompok. Pada bagian pertama disampaikan materi dari Narasumber mengenai tren dalam dunia pendidikan, best practices dalam persiapan penyusunan program pembelajaran, serta pengenalan aplikasi Canva. Pada bagian kedua, peserta dibagi menjadi delapan kelompok, kemudian setiap kelompok diminta untuk menyusun satu contoh kasus untuk program pembelajaran bagi anak usia dini, serta menyusun materi tersebut dengan lebih menarik dalam aplikasi Canva.
Berdasarkan feedback yang diberikan dari peserta pelatihan, 100% peserta memberikan respon yang positif mengenai konten kegiatan pengabdian masyarakat sudah sesuai dengan kebutuhan dari peserta kegiatan. Diharapkan kegiatan pengembangan kompetensi bagi guru PGTK terkait digitalisasi pada sektor pendidikan ini dapat dilanjutkan dalam kegiatan lainnya. Pada kegiatan ini terjalin kemitraan antara pihak akademisi dan instansi pemerintah, khususnya pihak Kecamatan Arcamanik yang memiliki program kerja berkaitan dengan Bunda PAUD. Dimana pada program ini diharapkan ada kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bagi para guru PGTK, agar dapat melakukan pembinaan PAUD dengan lebih optimal. Feedback positif dan antusiasme dalam pelaksanaan kegiatan workshop dapat menjadi indikator pelaksanaan dari program Pengabdian Masyarakat yang diusulkan.