Seminar Pengenalan dan Penanganan Pertama Stres
Beberapa gejala seperti sulit tidur, mudah tersinggung, dan penurunan motivasi yang dialami oleh sebagian santri tahfidz menunjukkan adanya indikasi stres dalam kadar tertentu. Situasi ini menjadi perhatian khusus bagi pengurus Lembaga Tahfidz Al Mujahadah, yang menyadari pentingnya membekali para santri—khususnya santriwati—dengan pengetahuan dasar mengenai stres dan cara-cara tepat untuk mengelolanya.
Stres adalah bagian alami dari kehidupan setiap individu. Tidak dapat dihindari, namun dapat dikelola. Oleh karena itu, yang paling penting adalah bagaimana seseorang mampu memberdayakan dirinya agar tetap sehat secara mental dan mampu mencari bantuan profesional saat diperlukan


Sebagai bentuk kepedulian dan upaya pemberdayaan, tim dosen dari Fakultas Rekayasa Industri Universitas Telkom—khususnya dari keprofesian Human Capita —menginisiasi kegiatan pengabdian masyarakat melalui seminar dan pendampingan awal kepada para santri. Tim ini terdiri dari Dr. Fida Nirmala Nugraha, M.Psi., Psikolog; Litasari Widyastuti Suwarsono, M.Psi., Psikolog; serta Dr. Atya Nur Aisha, S.T., M.T. Kegiatan dilaksanakan pada 8 Mei 2025 bertempat di Masjid Al Mujahadah, Grand Sharon, Bandung, dan diikuti oleh seluruh santri dengan tertib dan antusias. Dalam seminar ini, para santri mendapatkan pemahaman tentang apa itu stres, penyebab dan ciri-cirinya, serta langkah-langkah awal yang bisa dilakukan secara mandiri saat mengalami tekanan mental.
Selain seminar, kegiatan juga mencakup konseling singkat personal yang dilakukan di tempat bagi santri yang membutuhkan pendampingan lebih lanjut. Hasil asesmen dan interaksi menunjukkan respons positif dari para peserta. Banyak dari mereka mengaku merasa lebih tenang dan memahami bahwa stres bukanlah kelemahan, melainkan tantangan yang bisa dihadapi dengan cara yang tepat.


Melalui kegiatan ini, diharapkan para santri dapat lebih siap secara mental dalam menghadapi proses pendidikan tahfidz yang intensif, sekaligus menumbuhkan kesadaran pentingnya menjaga kesehatan mental di tengah kesibukan menuntut ilmu agama.