Rumah tangga menjadi salah satu produsen sampah organik terbesar di Indonesia dengan rata – rata produksi sampah organik 1,6 kg per hari, per rumah tangga dan hanya 49,2% rumah tangga yang mengelola sampahnya menjadi sesuatu yang bermanfaat. Salah satu pemanfaatan sampah organik adalah dengan cara pengomposan. Pada perkembangannya, proses pembuatan kompos ini sudah menggunakan teknologi agar pembuatannya semakin mudah. Salah satu RW di Kota Bandung yang saat ini mendapatkan hibah mesin pencacah sampah adalah RW.08 yang terletak di Komplek Sapta Taruna PU. Saat ini RW.08 memiliki mesin pencacah sampah sebanyak 2 unit, yang diberikan secara langsung melalui Kelurahan Kujangsari. Proses pengelolaan sampah yang dilakukan warga RW.08 saat ini adalah dengan memilah sampah organik dan anorganik pada level rumah tangga, sehigga lebih memudahkan petugas kebersihan RW.08 dalam memisahkan sampah berdasarkan jenisnya. Dengan adanya 2 mesin pencacah sampah ini, diharapkan pengelolaan sampah dilingkungan RW.08 dapat lebih maksimal dan juga dapat mengurangi volume sampah yang dibawa ke TPA. Untuk itu perlu adanya program pengelolaan sampah baik sampah organik maupun sampah anorganik agar masyarakat dapat lebih memanfaatkan sampah khusunya untuk pembuatan pupuk kompos, sebagai pakan maggot, dan juga mengambil nilai ekonomis dari sampah anorganis sepeti botol plastik yang sudah dilakukan pencacahan.
Tim pengabdian masyarakat dari Universitas Telkom Program Studi S-1 Teknik Industri yang diketuai oleh Bapak Denny Sukma Eka Atmaja, S.T., M.Sc. , dengan beranggotakan dan Ibu Ayudita Oktafiani, S.T., M.Sc. dan Ibu Murni Dwi Astuti, S.T., M.T.berupaya untuk menambah wawasan warga di RW 08 Kelurahan Kujangsari mengenai pengelolaan sampah organic menggunakan mesin pencacah sampah sehingga sampah yang ada di wilayah tersebut dapat diolah dan tidak menjadi masalah. Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan pada hari minggu, 19 Juni 2022 dengan mengundang perwakilan dari setaip RT di RW.08, perwakilan dinas lingkungan hidup, dan petugas kebersihan. Peserta yang mengikuti kegiatan pelatihan ini sangat antusias untuk mempelajari pengelolaan sampah dan mayoritas peserta menyatakan sangat puas dengan kegiatan pelatihan yang diadakan.