Pengukuran Sustainability dan Inovasi di IKM Batik naungan PLUT Yogyakarta

Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Yogyakarta saat ini menangani puluhan IKM batik yang tersebar di wilayah DIY Yogyakarta. PLUT Yogyakarta merupakan lembaga yang dipercaya oleh pemerintah untuk dapat meningkatkan sustainability IKM Batik yang ada di yogyakarta melalui peningkatan Produktivitas, Nilai Tambah, Kualitas Kerja, dan Daya Saing. PLUT perlu merancang program-program yang tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan untuk meningkatkan sustainability dan inovasi. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka diperlukan profiling terhadap tingkat sustainability dan inovasi pada IKM Batik yang berada di naungan PLUT Yogyakarta melalui pengukuran terhadap tingkat sustainability dan inovasi di IKM Batik.

Untuk membantu pihak PLUT Yogyakarta, Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Telkom yang terdiri atas Afrin Fauzya Rizana, S.T., M.T., Amelia Kurniawati, S.T., M.T., dan Augustina Asih Rumanti, S.T., M.T. melakukan pengukuran sustainability dan inovasi di IKM Batik yang berada di bawah naungan PLUT Yogyakarta. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner dengan skala Likert yang merepresentasikan tingkat persetujuan responden terhadap pernyataan dalam kuesioner. Proses pengumpulan data dilakukan pada bulan Februari 2020 di PLUT Yogyakarta. Total terdapat 38 IKM Batik yang berpartisipasi dalam proses pengisian kuesioner.

Hasil dari kuesioner kemudian diolah dan diberikan kepada Bapak Cahyadi sebagai ketua PLUT Yogyakarta. Hasil dari pengukuran menunjukan terdapat 10 IKM yang memiliki nilai sustainability dan inovasi yang tinggi, 6 IKM memiliki nilai sustainability tinggi dan nilai inovasi rendah, 9 IKM yang memiliki nilai sustainability rendah dan nilai inovasi tinggi, dan 13 IKM yang memiliki nilai sustainability rendah dan nilai inovasi rendah. Selain melakukan pengukuran, tim abdimas pun melakukan profiling IKM pada masing-masing kelompok untuk mengetahui karakteristik IKM seperti apa yang memiliki nilai sustainability dan inovasi tinggi. Hal tersebut menurut Pak Cahyadi bermanfaat bagi pihak PLUT untuk menentukan program apa yang sebaiknya diberikan kepada IKM yang masih tergolong rendah tingkat sustainability dan inovasinya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *